Jumat, 28 Desember 2012


S E M A R

Semar dalam bahasa Jawa (filosofi Jawa) disebut Badranoyo

Bebrodo = Membangun sarana dari dasar
Noyo = Nayoko = Utusan mangrasul

Artinya : Mengembani sifat membangun dan melaksanakan perintah Allah untuk kesejahteraan manusia
Filosofi, Biologis Semar
Javanologi : Semar = Haseming samar-samar (Fenomena harafiah makna kehidupan Sang Penuntun). Semar tidak lelaki dan bukan perempuan, tangan kanannya keatas dan tangan kirinya kebelakang. Maknanya : "Sebagai pribadi tokoh semar hendak mengatakan simbul Sang Maha Tumggal". Sedang tangan kirinya bermakna "berserah total dan mutlak serta selakigus simbul keilmuaan yang netral namun simpatik".
Domisili semar adalah sebagai lurah karangdempel / (karang = gersang) dempel = keteguhan jiwa. Rambut semar "kuncung" (jarwodoso/pribahasa jawa kuno) maknanya hendak mengatakan : akuning sang kuncung = sebagai kepribadian pelayan.
Semar sebagai pelayan mengejawantah melayani umat, tanpa pamrih, untuk melaksanakan ibadah amaliah sesuai dengan sabda Ilahi. Semar barjalan menghadap keatas maknanya : "dalam perjalanan anak manusia perwujudannya ia memberikan teladan agar selalu memandang keatas (sang Khaliq ) yang maha pengasih serta penyayang umat". Kain semar Parangkusumorojo: perwujudan Dewonggowantah (untuk menuntun manusia) agar memayuhayuning bawono : mengadakan keadilan dan kebenaran di bumi.
Kebudayaan Jawa telah melahirkan religi dalam wujud kepercayaan terhadap Tuhan yang Maha Esa, yaitu adanya wujud tokoh wayang Semar, jauh sebelum masuknya kebudayaan Hindu, Budha dan Isalam di tanah Jawa.
Tokoh wayang Semar ternyata dipandang bukan sebagai fakta historis, tetapi lebih bersifat mitologi dan symbolis tentang KeEsa-an, yaitu: Suatu lambang dari pengejawantahan expresi, persepsi dan pengertian tentang Illahi yang menunjukkan pada konsepsi. Pengertian ini tidak lain hanyalah suatu bukti yang kuat bahwa orang Jawa sejak jaman Prasejarah adalah Relegius dan ber keTuhan-an yang Maha Esa.
Dari tokoh Semar wayang ini akan dapat dikupas ,dimengerti dan dihayati sampai dimana wujud religi yang telah dilahirkan oleh kebudayaan Jawa .
Gambar Wayang Semar kiranya merupakan simbol pengertian atau konsepsi dari aspek sifat Ilahi, yang kalau dibaca bunyinya :
Yang wayang itu hanyalah kulit
Yang kulit itu bukan Hakekat
Samasekali bukan , Ia
Hanyalah lambang dan sifat-sifat
Nama-nama dan aspeknya
Yang dalam lambang itu Maya
Dalam Maya ada Ia
Ia adalah yang Maha Wisesa, Wenang wening
Ia tak tampak tapi ada
Ada ini sebagai ada yang pertama
Dan tidak pernah tidak ada
Adanya adalah tunggal
Adanya adalah Mutlak
Ia satu-satunya kenyataan
Ada adalah tak tampak mata
Gaib, misterius, samar
Karena yang ada mutlak itu Tunggal
Yang Tunggal adalah kebenaran
Kebenaran mutlak karena tak ada kebenaran yang mendua
Tan Hana Dharma Mngrwa
Jadi Sang Hyang Tunggal adalah Kebenaran
Sang Hyang Tunggal adalah Samarnya SEMAR
Samar adalah aspek sifat dan Nama
Samar ada pada SEMAR
Semar (pralambang ngelmu gaib) - kasampurnaning pati.
Gambar kaligrafi jawa tersebut bermakna :
Bojo sira arsa mardi kamardikan, ajwa samar sumingkiring dur-kamurkan Mardika artinya "merdekanya jiwa dan sukma", maksudnya dalam keadaan tidak dijajah oleh hawa nafsu dan keduniawian, agar dalam menuju kematian sempurna tak ternodai oleh dosa. Manusia jawa yang sejati dalam membersihkan jiwa (ora kebanda ing kadonyan, ora samar marang bisane sirna durka murkamu) artinya : "dalam menguji budi pekerti secara sungguh-sungguh akan dapat mengendalikan dan mengarahkan hawa nafsu menjadi suatu kekuatan menuju kesempurnaan hidup".

                                                                (sumber:karaton surakarta.com)




Kamis, 27 Desember 2012



SABAR DAN IKHLAS DALAM DUNIA SENJA

MANUSIA BATU???
JILID 1
                                  Oleh- Ferirur Rahman - Dewi yana –  yahadat.Net. All Rights Reserved




Pada umumnya kita semua bisa lebih sabar, disaat kita di uji Allah dengan hal yang menyenagkan, tapi saat kita di uji Allah dengan ujian yang tidak menyenangkan, seperti ujian kesulitan, ujian kehilangan dan atau musibah maka kebanyakan dari kita, akan merasa begitu sulit menerimanya dan sulit untuk bisa sabar. 
Ujian kesulitan, ujian kehilangan, kekurangan musibah, penyakit,  kemiskinan, adalah perkara biasa yang dihadapi oleh manusia selama hidup di dunia ini.  Perhatikan firman Allah SWT berikut ini Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: “Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun. Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.” (QS. Al-Baqarah [2] : 155-157).
Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: “Kami telah beriman”, sedang mereka tidak diuji lagi? (QS. Al ‘Ankabuut [29] : 2)
Ketahuilah, sabar akan sangat sulit dilakukan, apabila kita tidak mampu menyadari, bahwa segala sesuatu yang terjadi di dunia ini, pada hakikatnya hanyalah ujian. Harta yang kita miliki, karir yang bagus, rumah dan mobil mewah yang kita miliki, anak dan keluarga, itu semua adalah ujian dari Allah dan titipan Allah. Apakah kita bersyukur atau menjadi kufur?
Kita harus memahami dengan sebaik-baiknya bahwa Allah lah pemilik yang sebenar-benarnya atas segala sesuatu apapun yang kita miliki di dunia ini. Dengan menyadari bahwa semua yang kita miliki sebenarnya adalah milik Allah dan titipan Allah, maka begitu Allah mengambilnya dari kita, insya Allah kita akan lebih mudah merelakannya. Karena kita menyadari, bahwa semua itu adalah milik Allah dan titipan Allah.  Dan yang namanya titipan, suatu saat nanti memang pasti akan kembali pada pemiliknya, kapanpun pemiliknya menghendaki apa yang dititipkan kembali atau mau mengambilnya dari kita, maka kita harus dengan rela memberikannya.
Jadi, jangan menjadi stres, terpukul dan merasa kehilangan yang sangat berat, apabila kemarin kita masih punya mobil, sekarang sudah tidak lagi, jangan stres dan bersedih hati apalagi sampai meratapi nasib, apabila bulan kemarin usaha kita masih sukses, sedangkan sekarang kita mengalami kegalalan yang besar.
Karena sesungguhnya dengan adanya musibah, maka seorang hamba akan mendapatkan pengampunan dari Allah SWT. Perhatikan sabda Rasulullah saw berikut ini:  “Tak seorang muslim pun yang ditimpa gangguan semisal tusukan duri atau yang lebih berat daripadanya, melainkan dengan ujian itu Allah menghapuskan perbuatan buruknya serta menggugurkan dosa-dosanya sebagaimana pohon kayu yang menggugurkan daun-daunnya.” (HR Bukhari dan Muslim).
Ketahuilah dan yakinlah, bahwa sesungguhnya dalam setiap cobaan berat yang Allah SWT berikan untuk kita, maka ada hikmah dan pahala yang besar yang menyertainya. Seperti sabda  Rasulullah SAW, “Sesungguhnya pahala yang besar itu, bersama dengan cobaan yang besar pula. Dan apabila Allah mencintai suatu kaum maka Allah akan menimpakan musibah kepada mereka. Barangsiapa yang ridha maka Allah akan ridha kepadanya. Dan barangsiapa yang murka, maka murka pula yang akan didapatkannya.” (HR. Tirmidzi, dihasankan al-Albani dalam as-Shahihah [146]).
Rasulullah SAW  bersabda :  “Tiada henti-hentinya cobaan akan menimpa orang mukmin dan mukminat, baik mengenai dirinya, anaknya, atau hartanya sehingga ia kelak menghadap Allah SWT dalam keadan telah bersih dari dosa (HR. Tirmidzi). 
Rasulullah SAW bersabda, “Tidaklah seseorang mendapatkan pemberian yang lebih baik dan lebih lapang daripada kesabaran.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Kita harus rela menerima segala  ketentuan  Allah  dan menyadari bahwa apapun yang terjadi, sudah ditetapkan Allah SWT dalam Lauhul Mahfuzh. Kita wajib menerima segala ketentuan Allah dengan penuh keikhlasan. Allah SWT berfirman :  “Tiada suatu bencana pun yang menimpa di bumi dan pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.” (QS al-Hadid [57] : 22)
Apabila kita ditimpa musibah baik besar maupun kecil, sebaiknya kita mengucapkan: “Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun (sesungguhnya kami adalah milik Allah dan hanya kepada-Nya-lah kami kembal). ini dinamakan dengan kalimat istirja’ (pernyataan kembali kepada Allah SWT). Kalimat istirja’ akan lebih sempurna lagi jika ditambah, setelahnya dengan doa yang diajarkan oleh Rasulullah SAW  sebagai berikut :“Ya Allah, berilah ganjaran atas musibah yang menimpaku dan gantilah musibah itu yang lebih baik bagiku.”  Barangsiapa yang membaca kalimat istirja’ dan berdo’a dengan doa di atas niscaya Allah SWTakan menggantikan musibah yang menimpanya dengan sesuatu yang lebih baik. (Hadits riwayat Al Imam Muslim 3/918 dari shahabiyah Ummu Salamah.)
Rasulullah SAW bersabda, “Apabila ada anak salah seorang hamba itu meninggal maka Allah bertanya kepada malaikat-Nya, ‘Apakah kalian mencabut nyawa anak hamba-Ku?’. Maka mereka menjawab, ‘Ya.’ ‘Apakah kalian telah mencabut nyawa buah hati hamba-Ku?’. Maka mereka menjawab ‘Ya.’ Lalu Allah bertanya, ‘Apa yang diucapkan oleh hamba-Ku?’. Mereka menjawab, ‘Dia memuji-Mu dan beristirja’ -membaca innaa lillaahi dst-..’ Maka Allah berfirman, ‘Bangunkanlah untuk hamba-Ku itu sebuah rumah di surga, dan beri nama rumah itu dengan Bait al-Hamd.’.” (HR. Tirmidzi, dihasankan al-Albani dalam as-Shahihah [1408]).
Perhatikan sabda Rasulullah SAW berikut ini : “Sungguh mengagumkan urusan seorang mukmin. Sesungguhnya semua urusannya adalah baik. Dan hal itu tidak akan diperoleh kecuali oleh seorang mukmin. Apabila dia mendapatkan kesenangan, maka dia bersyukur. Maka hal itu merupakan kebaikan baginya. Dan apabila dia tertimpa kesusahan maka dia bersabar. Maka itu juga merupakan kebaikan baginya.” (HR. Muslim)
Setiap amalan akan diketahui pahalanya kecuali kesabaran, karena pahala kesabaran itu, tanpa batas. Sebagaimana firman Allah SWT  “Sesungguhnya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan ganjaran/pahala  mereka tanpa batas.” (Az Zumar: 10)
Berikut ini beberapa hal yang perlu diperhatikan, yang bila kita renungkan dan pahami dengan sebaik-baiknya,  insya Allah bisa membuat kita semua bisa sabar dan ikhlas dalam menghadapi ujian-Nya yang paling berat sekalipun :
  1. Kita harus percaya pada jaminan Allah bahwa : Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya (QS Al Baqarah [2] : 286).   Allah SWT yang memiliki diri kita, sangat tahu kemampuan kita, jadi tidak akan mungkin Allah memberikan ujian yang melebihi batas kemampuan kita.
  2. Sebenarnya, kita semua pasti mampu untuk bisa sabar dalam segala ujian dan segala keadaan, asalkan kita kuat iman.
  3. Coba kita tanyakan pada diri kita, saat kita ditimpa suatu ujian kesulitan, kesedihan dan atau kehilangan, apa manfaat yang bisa kita ambil kalau kita tidak sabar dan tidak mengikhlaskannya? Apakah dengan ”tidak sabar” dan ”tidak ikhlas” nya kita, maka bisa menghadirkan kenyamanan untuk kita? Atau bisa membuat ujian tersebut tidak jadi datang atau tidak jadi menimpa kita? Sekarang mari kita pikirkan kembali, kita sabar atau tidak sabar, ikhlas atau tidak ikhlas, ujian kesulitan / kesedihan atau musibah tetap terjadi dan menimpa kita kan?  Jadi lebih baik kita terima dengan penuh kesabaran dan keikhlasan. Bila kita bisa sabar dan ikhlas menerimanya, maka insya Allah, tidak akan terasa berat lagi ujian tersebut, percayalah. Dan ingat, dalam sabar, terkandung ridha Allah SWT. Dan ridha Allah SWT terhadap kita, adalah segalanya.
  4. Kita harus selalu baik sangka kepada Allah SWT dan jangan pernah sekalipun meragukan dan mempertanyakan keputusan, ketetapan, pengaturan dan ketentuan Allah.  Kita harus bisa sabar dan ridha terhadap apapun keputusan, ketetapan dan pengaturan-Nya. Kalau kita masih merasa tidak puas dengan semua keputusan, ketetapan, pengaturan dan ketentuan Allah itu, maka cari saja Tuhan selain Allah.  Perhatikan firman-Nya dalam hadits Qudsi : Akulah Allah, tiada Tuhan melainkan Aku. Siapa saja yang tidak sabar menerima cobaan dari-Ku, tidak bersyukur atas nikmat-Ku dan tidak ridha dengan ketentuan-Ku, maka bertuhanlah kepada Tuhan selain Aku.” (hadist ini diriwatkan oleh al-Thabrani dalam Al-Mu’jam al-Kabir melalui jalur Abu Hind al-Dari)
Karena itu, marilah kita sabar dan ikhlas dalam segala keadaan, yakinlah bahwa janji Allah pasti benar. Percayalah, sabar dan ikhlas, akan membuahkan kebahagiaan hidup.

Lalu bagaimanakah agar diri ini tidak menjadi manusia batu? Bagaimanakah agar tubuh yang sudah membatu ini bisa kembali menjadi manusia seutuhnya sebagai Insan kamil? Bagaimanakah agar diri ini tidak lagi tuli dari mendengarkan kebenaran? Bagaimanakah agar diri ini tidak lagi bisu dari mengucapkan kebenaran? Bagaimanakah agar diri ini tidak lagi buta dari melihat kebenaran? Bagaimanakah agar pikiran ini kembali melunak? Bagaimanakah agar hati ini kembali menjadi lembut? Bagaimanakah agar jiwa ini menjadi kembali halus?. Bagaimanakah agar diri ini dapat bersimpu dihadapan Nya dengan tenang?.

 Sebagai seorang muslim, membatunya diri dikarenakan tidak benar-benar melaksanakan Rukun Islam sehingga setapak demi setapak hilanglah iman, selangkah demi selangkah terkikislah sabar dan sedepa demi sedepa hilanglah ikhlas. Rukun Islam adalah kunci seorang muslim untuk bisa memupuk imannya, menyusun ilmunya, meninggikan sabarnya, menaungi ikhlasnya dan menjaga ihsannya.
Substansi Syahadat dalam Rukun Islam adalah iman (I), substansi Shalat adalah ilmu (I), substansi Puasa adalah sabar (S), substansi Zakat adalah ikhlas (I) dan substansi Haji adalah ihsan (I). Rukun Islam harus dijalankan secara seimbang dalah kehidupan seorang muslim. Keseimbangan dalam menjalan kelima Rukun Islam akan mendorong seorang manusia menjadi insan kamil.
Keseimbangan hidup seorang manusia hanya bisa diperoleh dengan mengawali kehidupannya dengan keimanan, melaksanakan seluruh aktivitas kehidupannya dengan berdasarkan keilmuan yang benar dan diseimbangkan dengan keikhlasan dan keihsanan dengan berporos pada kesabaran. Condongnya sang diri pada salah satu dari kelima Rukun Islam akan membuat kehidupan menjadi tidak seimbang.
Ketidak seimbangan dalam menjalankan Rukun Islam akan membuat kehidupan seorang manusia goyah. Seseorang yang hanya bertumpu pada keimanan saja tanpa melengkapi dirinya dengan ilmu akan membuat amal perbuatannya tidak bernilai. Seorang yang mengarahkan seluruh hidupnya untuk meriah ilmu dunia saja yang digunakan hanya untuk meraih kesejahteraan hidup dunia dalam kungkungan materialisme akan membuat kehidupannya jatuh dalam titik nadir. Tidak adanya sabar, ikhlas dan ihsan dalam melakoni kehidupan akan membuat kehidupan ini terserak dan sempit.
na lilO � i w � �^ laihi raaji’uun. Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.” (QS. Al-Baqarah [2] : 155-157).
Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: “Kami telah beriman”, sedang mereka tidak diuji lagi? (QS. Al ‘Ankabuut [29] : 2)
Ketahuilah, sabar akan sangat sulit dilakukan, apabila kita tidak mampu menyadari, bahwa segala sesuatu yang terjadi di dunia ini, pada hakikatnya hanyalah ujian. Harta yang kita miliki, karir yang bagus, rumah dan mobil mewah yang kita miliki, anak dan keluarga, itu semua adalah ujian dari Allah dan titipan Allah. Apakah kita bersyukur atau menjadi kufur?
Kita harus memahami dengan sebaik-baiknya bahwa Allah lah pemilik yang sebenar-benarnya atas segala sesuatu apapun yang kita miliki di dunia ini. Dengan menyadari bahwa semua yang kita miliki sebenarnya adalah milik Allah dan titipan Allah, maka begitu Allah mengambilnya dari kita, insya Allah kita akan lebih mudah merelakannya. Karena kita menyadari, bahwa semua itu adalah milik Allah dan titipan Allah.  Dan yang namanya titipan, suatu saat nanti memang pasti akan kembali pada pemiliknya, kapanpun pemiliknya menghendaki apa yang dititipkan kembali atau mau mengambilnya dari kita, maka kita harus dengan rela memberikannya.
Jadi, jangan menjadi stres, terpukul dan merasa kehilangan yang sangat berat, apabila kemarin kita masih punya mobil, sekarang sudah tidak lagi, jangan stres dan bersedih hati apalagi sampai meratapi nasib, apabila bulan kemarin usaha kita masih sukses, sedangkan sekarang kita mengalami kegalalan yang besar.
Karena sesungguhnya dengan adanya musibah, maka seorang hamba akan mendapatkan pengampunan dari Allah SWT. Perhatikan sabda Rasulullah saw berikut ini:  “Tak seorang muslim pun yang ditimpa gangguan semisal tusukan duri atau yang lebih berat daripadanya, melainkan dengan ujian itu Allah menghapuskan perbuatan buruknya serta menggugurkan dosa-dosanya sebagaimana pohon kayu yang menggugurkan daun-daunnya.” (HR Bukhari dan Muslim).
Ketahuilah dan yakinlah, bahwa sesungguhnya dalam setiap cobaan berat yang Allah SWT berikan untuk kita, maka ada hikmah dan pahala yang besar yang menyertainya. Seperti sabda  Rasulullah SAW, “Sesungguhnya pahala yang besar itu, bersama dengan cobaan yang besar pula. Dan apabila Allah mencintai suatu kaum maka Allah akan menimpakan musibah kepada mereka. Barangsiapa yang ridha maka Allah akan ridha kepadanya. Dan barangsiapa yang murka, maka murka pula yang akan didapatkannya.” (HR. Tirmidzi, dihasankan al-Albani dalam as-Shahihah [146]).
Rasulullah SAW  bersabda :  “Tiada henti-hentinya cobaan akan menimpa orang mukmin dan mukminat, baik mengenai dirinya, anaknya, atau hartanya sehingga ia kelak menghadap Allah SWT dalam keadan telah bersih dari dosa (HR. Tirmidzi). 
Rasulullah SAW bersabda, “Tidaklah seseorang mendapatkan pemberian yang lebih baik dan lebih lapang daripada kesabaran.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Kita harus rela menerima segala  ketentuan  Allah  dan menyadari bahwa apapun yang terjadi, sudah ditetapkan Allah SWT dalam Lauhul Mahfuzh. Kita wajib menerima segala ketentuan Allah dengan penuh keikhlasan. Allah SWT berfirman :  “Tiada suatu bencana pun yang menimpa di bumi dan pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.” (QS al-Hadid [57] : 22)
Apabila kita ditimpa musibah baik besar maupun kecil, sebaiknya kita mengucapkan: “Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun (sesungguhnya kami adalah milik Allah dan hanya kepada-Nya-lah kami kembal). ini dinamakan dengan kalimat istirja’ (pernyataan kembali kepada Allah SWT). Kalimat istirja’ akan lebih sempurna lagi jika ditambah, setelahnya dengan doa yang diajarkan oleh Rasulullah SAW  sebagai berikut :“Ya Allah, berilah ganjaran atas musibah yang menimpaku dan gantilah musibah itu yang lebih baik bagiku.”  Barangsiapa yang membaca kalimat istirja’ dan berdo’a dengan doa di atas niscaya Allah SWTakan menggantikan musibah yang menimpanya dengan sesuatu yang lebih baik. (Hadits riwayat Al Imam Muslim 3/918 dari shahabiyah Ummu Salamah.)
Rasulullah SAW bersabda, “Apabila ada anak salah seorang hamba itu meninggal maka Allah bertanya kepada malaikat-Nya, ‘Apakah kalian mencabut nyawa anak hamba-Ku?’. Maka mereka menjawab, ‘Ya.’ ‘Apakah kalian telah mencabut nyawa buah hati hamba-Ku?’. Maka mereka menjawab ‘Ya.’ Lalu Allah bertanya, ‘Apa yang diucapkan oleh hamba-Ku?’. Mereka menjawab, ‘Dia memuji-Mu dan beristirja’ -membaca innaa lillaahi dst-..’ Maka Allah berfirman, ‘Bangunkanlah untuk hamba-Ku itu sebuah rumah di surga, dan beri nama rumah itu dengan Bait al-Hamd.’.” (HR. Tirmidzi, dihasankan al-Albani dalam as-Shahihah [1408]).
Perhatikan sabda Rasulullah SAW berikut ini : “Sungguh mengagumkan urusan seorang mukmin. Sesungguhnya semua urusannya adalah baik. Dan hal itu tidak akan diperoleh kecuali oleh seorang mukmin. Apabila dia mendapatkan kesenangan, maka dia bersyukur. Maka hal itu merupakan kebaikan baginya. Dan apabila dia tertimpa kesusahan maka dia bersabar. Maka itu juga merupakan kebaikan baginya.” (HR. Muslim)
Setiap amalan akan diketahui pahalanya kecuali kesabaran, karena pahala kesabaran itu, tanpa batas. Sebagaimana firman Allah SWT  “Sesungguhnya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan ganjaran/pahala  mereka tanpa batas.” (Az Zumar: 10)
Berikut ini beberapa hal yang perlu diperhatikan, yang bila kita renungkan dan pahami dengan sebaik-baiknya,  insya Allah bisa membuat kita semua bisa sabar dan ikhlas dalam menghadapi ujian-Nya yang paling berat sekalipun :
  1. Kita harus percaya pada jaminan Allah bahwa : Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya (QS Al Baqarah [2] : 286).   Allah SWT yang memiliki diri kita, sangat tahu kemampuan kita, jadi tidak akan mungkin Allah memberikan ujian yang melebihi batas kemampuan kita.
  2. Sebenarnya, kita semua pasti mampu untuk bisa sabar dalam segala ujian dan segala keadaan, asalkan kita kuat iman.
  3. Coba kita tanyakan pada diri kita, saat kita ditimpa suatu ujian kesulitan, kesedihan dan atau kehilangan, apa manfaat yang bisa kita ambil kalau kita tidak sabar dan tidak mengikhlaskannya? Apakah dengan ”tidak sabar” dan ”tidak ikhlas” nya kita, maka bisa menghadirkan kenyamanan untuk kita? Atau bisa membuat ujian tersebut tidak jadi datang atau tidak jadi menimpa kita? Sekarang mari kita pikirkan kembali, kita sabar atau tidak sabar, ikhlas atau tidak ikhlas, ujian kesulitan / kesedihan atau musibah tetap terjadi dan menimpa kita kan?  Jadi lebih baik kita terima dengan penuh kesabaran dan keikhlasan. Bila kita bisa sabar dan ikhlas menerimanya, maka insya Allah, tidak akan terasa berat lagi ujian tersebut, percayalah. Dan ingat, dalam sabar, terkandung ridha Allah SWT. Dan ridha Allah SWT terhadap kita, adalah segalanya.
  4. Kita harus selalu baik sangka kepada Allah SWT dan jangan pernah sekalipun meragukan dan mempertanyakan keputusan, ketetapan, pengaturan dan ketentuan Allah.  Kita harus bisa sabar dan ridha terhadap apapun keputusan, ketetapan dan pengaturan-Nya. Kalau kita masih merasa tidak puas dengan semua keputusan, ketetapan, pengaturan dan ketentuan Allah itu, maka cari saja Tuhan selain Allah.  Perhatikan firman-Nya dalam hadits Qudsi : Akulah Allah, tiada Tuhan melainkan Aku. Siapa saja yang tidak sabar menerima cobaan dari-Ku, tidak bersyukur atas nikmat-Ku dan tidak ridha dengan ketentuan-Ku, maka bertuhanlah kepada Tuhan selain Aku.” (hadist ini diriwatkan oleh al-Thabrani dalam Al-Mu’jam al-Kabir melalui jalur Abu Hind al-Dari)
Karena itu, marilah kita sabar dan ikhlas dalam segala keadaan, yakinlah bahwa janji Allah pasti benar. Percayalah, sabar dan ikhlas, akan membuahkan kebahagiaan hidup.

Lalu bagaimanakah agar diri ini tidak menjadi manusia batu? Bagaimanakah agar tubuh yang sudah membatu ini bisa kembali menjadi manusia seutuhnya sebagai Insan kamil? Bagaimanakah agar diri ini tidak lagi tuli dari mendengarkan kebenaran? Bagaimanakah agar diri ini tidak lagi bisu dari mengucapkan kebenaran? Bagaimanakah agar diri ini tidak lagi buta dari melihat kebenaran? Bagaimanakah agar pikiran ini kembali melunak? Bagaimanakah agar hati ini kembali menjadi lembut? Bagaimanakah agar jiwa ini menjadi kembali halus?. Bagaimanakah agar diri ini dapat bersimpu dihadapan Nya dengan tenang?.

 Sebagai seorang muslim, membatunya diri dikarenakan tidak benar-benar melaksanakan Rukun Islam sehingga setapak demi setapak hilanglah iman, selangkah demi selangkah terkikislah sabar dan sedepa demi sedepa hilanglah ikhlas. Rukun Islam adalah kunci seorang muslim untuk bisa memupuk imannya, menyusun ilmunya, meninggikan sabarnya, menaungi ikhlasnya dan menjaga ihsannya.
Substansi Syahadat dalam Rukun Islam adalah iman (I), substansi Shalat adalah ilmu (I), substansi Puasa adalah sabar (S), substansi Zakat adalah ikhlas (I) dan substansi Haji adalah ihsan (I). Rukun Islam harus dijalankan secara seimbang dalah kehidupan seorang muslim. Keseimbangan dalam menjalan kelima Rukun Islam akan mendorong seorang manusia menjadi insan kamil.
Tapi seringkali manusia tidak menyadari bahwa ketidakseimbangan hidup telah menimpanya. Seringkali manusia tidak melihat bahwa hidupnya telah terserak dan semakin menyempit. Ketika tidak menjalankan Rukun Islam dengan sebenar-benarnya dan sebaik-baiknya maka manusia akan masuk kedalam jurang kerugian. Dan kita sudah diberi peringatan bahwa kita, manusia, akan berada dalam kerugian.
Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.” [Q.S Al Ashr (103) : 1-3]
Sekarang saatnya bagi kita untuk mulai menata kembali kehidupan dengan menjalankan Rukun Islam dengan sebenar-benarnya dan sebaik-baiknya. Langkah pertama adalah dengan memperbaharui keimanan dengan memperbanyak dzikir mengucapkan syahadat. Rasulullah SAW sudah bersabda : “perbaharuilah imanmu dengan mengucapkan laa ilaaha illallaah”.
Pecahkanlah kebatuan diri dengan dzikir. Batu yang sangat keras akan pecah dengan pukulan bertubi tubi tiada henti. Hati yang sudah membatu akan kembali melunak dengan hantaman dzikir yang tiada pernah henti. Dzikir Laa Ilaaha Illallaah juga merupakan magnet ilmu, pengokoh sabar , perekat ikhlas, dan pengikat ihsan. Amin.
Marilah kita berdzikir, menyehatkan badan, melunakkan pikiran, melembutkan hati, menghaluskan jiwa. Ataukah kita akan selamanya menjadi manusia batu? Apakah manusia batu menjadi pilihan kita?. Ataukah menjadi manusia yang berbadan sehat, berpikiran bersih, berhati lembut dan berjiwa halus yang menjadi pilihan kita?.
Segala Puji Bagi Allah SWT, Rabb seluruh Alam.

==“SECERCAH PUISI”==
Betapa sulit tuk bisa tersenyum ketika hati menangis dan teriris, Tapi akan terasa indah ketika kita menyadari itu bagian dari kasih Illahi agar Allah memindahkan kebaikan-kebaikan orang yang menyakiti & mendzhalimi kita...
Betapa sulit tuk bisa bangkit dari keterpurukan, Tapi akan terasa indah ketika kita menyadari bahwa Allah sedang menyapa dengan cinta-Nya Agar kita tumbuh tegar dan kuat...
Betapa sulit tuk bisa memberi ketika diri sendiri dalam kekurangan, Tapi akan terasa indah ketika kita bisa membahagiakan orang lain bukan membahagiakan diri sendiri...
Betapa sulit tuk bisa memaafkan ketika kita dibenci dan di hina, Tapi akan terasa indah kalau itu bagian dari penyucian diri dan ikhlas hanya mengharap ridlo Illahi...
Betapa sulit tuk bisa melupakan kegagalan ketika kita masih berkubang didalamnya, Tapi akan terasa indah ketika menyadari itu adalah awal dari kesuksesan kita...
Betapa sulit tuk bisa melupakan masa lalu yang menyakitkan, Tapi akan terasa indah ketika menyadari itulah jalan yang harus ditempuh untuk mengawali kebahagiaan yang akan diberikan Allah sebagai penggantinya...
Betapa sulit tuk bisa menghilangkan duka karena kehilangan, Tapi akan terasa indah ketika menyadari bahwa Allah telah meminjamkan kepada kita beberapa saat tuk merasa bahagia...
Betapa sulit tuk bisa menghadapi penderitaan dan cobaan yang terus mendera, Tapi akan terasa indah ketika menumbuhkan kesabaran dan rasa syukur dan menyadari itu bagian dari cara Allah menyayangi hambanya...
Mungkin alasan Tuhan menciptakan kesedihan, kesulitan,dan penderitaan...
agar kita menadah tangan, bersuara dalam hati dan memulainya dengan senyuman...

“Semoga Bermanfaat”


=Pengantar 1.1=
“KISAH INSPIRASI”
5 TOKOH INDONESIA INI SUKSES TAMPA IJAZAH
by Ferirur Rahman
“Inspirasi”
Wikipedia dan cerita serta warata


Kesuksesan tidak bisa diukur dari selembar ijazah atau gelar sarjana. Tekad kuat, kerja keras, dan ketekunan bisa mengubah jalan nasib seseorang. Tak terkecuali 5 tokoh yang populer di Indonesia, mereka sekarang menjadi inspirasi sesuai bidangnya masing-masing.

1. Emha Ainun Najib


            Muhammad Ainun Nadjib atau yang biasa di kenal Emha Ainun Nadjib, atau lebih populer dipanggil Cak Nun. Ia menjadi tokoh budaya sekaligus pemuka agama yang kharismatik. Jamaah Maiyah Kenduri Cinta yang digagasnya sejak tahun 1990-an menjadi acara rutin sebagai  forum silaturahmi budaya dan kemanusiaan yang dikemas sangat terbuka, nonpartisan, ringan dan dibalut dalam gelar kesenian lintas gender.
         Berbagai pemikirannya di bidang sosial dan keagamaan menjadikannya salah satu tokoh intelektual dalam napas islami. Namun siapa sangka, anak keempat dari 15 bersaudara ini drop out kuliah saat masih di Semester 1 Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Mada.

2. Adam Malik




Adam Malik Batubara (lahir di Pematangsiantar, Sumatera Utara, 22 Juli 1917 – meninggal di Bandung, Jawa Barat, 5 September 1984 pada umur 67 tahun) adalah tokoh politik dengan banyak jabatan. Pernah menjadi Menteri Perdagangan, Menteri Luar Negeri, lalu Ketua DPR, hingga puncak karinya sebagai Wakil Presiden Indonesia ke-3 dari tahun 1978-1983.
Adam Malik adalah anak ketiga dari sepuluh bersaudara, lalu  menempuh pendidikan dasarnya di Hollandsch-Inlandsche School Pematangsiantar. Ia melanjutkan di Sekolah Agama Parabek di Bukittinggi, namun hanya satu setengah tahun saja karena kemudian pulang kampung dan membantu orang tua berdagang.
Keinginannya untuk maju dan berbakti kepada bangsa mendorong Adam Malik untuk pergi merantau ke Jakarta. Pada usia 20 tahun, ia bersama dengan Soemanang, Sipahutar, Armijn Pane, Abdul Hakim, dan Pandu Kartawiguna memelopori berdirinya Kantor Berita Antara.

3. Ajip Rosidi


Ajip Rosidi adalah sastrawan Indonesia, penulis, budayawan, dosen, pendiri, dan redaktur beberapa penerbit, pendiri serta ketua Yayasan Kebudayaan Rancage. Singkatnya, ia tokoh besar Indonesia di bidang tulis-menulis.
Ajip Rosidi mulai menempuh pendidikan di Sekolah Rakyat Jatiwangi (1950), lalu melanjutkan ke Sekolah Menengah Pertama Negeri VIII Jakarta (1953) dan terakhir, Taman Madya, Taman Siswa Jakarta (1956).
Saat di SMA tersebut, Ajip menolak ikut ujian karena waktu itu beredar kabar bocornya soal-soal ujian. Dia berkesimpulan bahwa banyak orang menggantungkan hidupnya kepada ijazah.
 “Saya tidak jadi ikut ujian, karena ingin membuktikan bisa hidup tanpa ijazah”. Dan itu dibuktikan dengan terus menulis, membaca dan menabung buku sampai ribuan jumlahnya.
Walhasil sampai pensiun sebagai guru besar tamu di Jepang, Dia yang tidak punya ijazah SMA , pada usia 29 tahun diangkat sebagai dosen luar biasa Fakultas Sastra Universitas Padjadjaran. Lalu jadi Direktur Penerbit Dunia Pustaka Jaya, Ketua Ikapi Pusat, Ketua DKJ dan akhirnya pada usia 43 tahun menjadi profesor tamu di Jepang sampai pensiun.

4. Andrie Wongso


Di antara motivator yang terkemuka dewasa ini, Andrie Wongso jadi satu tokoh dengan pengalaman hidup yang penuh inspirasi. Anak ke-2 dari 3 bersaudara ini terlahir dari sebuah keluarga miskin di kota Malang.
Di usia 11 tahun (kelas 6 SD), terpaksa harus berhenti bersekolah karena sekolah mandarin tempat andrie kecil bersekolah ditutup. Masa kecil hingga remajanya pun kemudian dilalui dengan membantu orang tuanya membuat dan berkeliling berjualan kue ke toko-toko dan pasar.
Di usia 22 tahun, Andrie merantau ke Jakarta. Pekerjaan awalnya sebagai salesman produk sabun. Sempat juga menjadi pelayan toko.
Jalur nasibnya berubah saat ia melamar sebagai bintang film dan diterima oleh perusahaan Eterna Film Hongkong, dengan kontrak kerja selama 3 tahun. Tahun 1980, untuk pertama kalinya Andrie ke luar negeri. Setelah melewati 3 tahun merasakan suka dukanya bermain film di Taiwan, Andrie tahu, dunia film bukanlah dunianya lalu dia memutuskan untuk kembali ke Indonesia.
Menandai setiap peristiwa yang telah dilalui, Andrie gemar menuangkannya dalam bentuk kata-kata mutiara di buku hariannya. Saat salah seorang teman kos mencontek kata-kata yang dibuatnya, dari situlah muncul ide membuat kartu ucapan kata-kata mutiara, dengan tujuan selain untuk memotivasi diri sendiri, juga untuk membantu memotivasi orang lain melalui kartu ucapan. Dibantu oleh sang kekasih Haryanti Lenny (sekarang istri), dimulailah bisnis membuat kartu dengan merk HARVEST, yang di kemudian hari, mengukuhkan Andrie sebagai raja kartu ucapan.
Usahanya semakin berkembang sampai ia kemudian mendirikan AW motivation training dan AW Publising, Multimedia serta membuka beberapa outlet AW Success Shop yaitu toko pertama di Indonesia yang khusus menjual produk-produk motivasi.
Kini ia sudah menjadi motivator terkenal - mungkin no.1 di Indonesia. Namanya pun jadi bertambah panjang dengan dua gelar yang disandangnya, Andrie Wongso, SDTT, TBS.
Asal tahu saja, SDTT artinya Sekolah Dasar Tidak Tamat, dan TBS adalah Tapi Bisa Sukses.

5. Bob Sadino




Kita boleh memandangnya sekarang sebagai konglomerat, pengusaha sukses yang kaya raya. Namun lika-liku hidupnya bisa memotivasi kita, bahwa apa pun yang terjadi, kesalahan apa pun yang kita perbuat, bila kita sadar dan mau berjuang dari titik nadir, Insya Allah bisa menggapai impian.
Bob Sadino lahir dari sebuah keluarga yang hidup berkecukupan. Ia adalah anak bungsu dari lima bersaudara. Sewaktu orang tuanya meninggal, Bob yang ketika itu berumur 19 tahun mewarisi seluruh harta kekayaan keluarganya karena saudara kandungnya yang lain sudah dianggap hidup mapan.

Bob kemudian menghabiskan sebagian hartanya untuk berkeliling dunia dan tidak melanjutkan kuliah. Dalam perjalanannya itu, ia singgah di Belanda dan menetap selama kurang lebih 9 tahun. Di sana, ia bekerja di Djakarta Lylod di kota Amsterdam dan juga di Hamburg, Jerman. Ketika tinggal di Belanda itu, Bob bertemu dengan pasangan hidupnya, Soelami Soejoed.
Pada tahun 1967, Bob dan keluarga kembali ke Indonesia. Ia membawa serta 2 Mercedes miliknya, buatan tahun 1960-an. Salah satunya ia jual untuk membeli sebidang tanah di Kemang, Jakarta Selatan sementara yang lain tetap ia simpan. Setelah beberapa lama tinggal dan hidup di Indonesia, Bob memutuskan untuk keluar dari pekerjaannya karena ia memiliki tekad untuk bekerja secara mandiri.
Pekerjaan pertama yang dilakoninya setelah keluar dari perusahaan adalah menyewakan mobil Mercedes yang ia miliki, ia sendiri yang menjadi sopirnya. Namun sayang, suatu ketika ia mendapatkan kecelakaan yang mengakibatkan mobilnya rusak parah. Karena tak punya uang untuk memperbaikinya, Bob beralih pekerjaan menjadi tukang batu. Gajinya ketika itu hanya Rp.100. Ia pun sempat mengalami depresi akibat tekanan hidup yang dialaminya.
Suatu hari, seorang teman menyarankan Bob memelihara dan berbisnis telur ayam negeri untuk melawan depresinya. Bob tertarik dan mulai mengembangkan usaha peternakan ayam. Ketika itu, di Indonesia, ayam kampung masih mendominasi pasar. Bob-lah yang pertama kali memperkenalkan ayam negeri beserta telurnya ke Indonesia. Bob menjual telur-telurnya dari pintu ke pintu.
Saat itu hanya orang-orang tertentu dan golongan ekspatriat yang membeli produknya, namun seraya telur ayam negeri mulai dikenal, bisnis Bob pun berkembang hingga sukses.[]

Inspirasi: Semoga Bermanfaat......!!!!!









Rabu, 26 Desember 2012


 Siapkan Indonesia Dengan Masa Depan Teknologi Komunikasi ?
Oleh: Ferirur Rahman



Pada dasarnya, tenologi komunikasi selalu berorientasi pada masa depan. Mengapa demikian? Teknologi, apapun bentuknya selalu mencari cara baru untuk berkembang, dan untuk membuka celah baru bargi inovasi-inovasi selanjutnya. Teknologi, bukanlah akan menjadi teknologi yang seutuhnya jika tidak terbuka lahan bagi perbaikan. Karena pada dasranya teknologi diciptakan untuk kemaslahatan, kemudahan, serta kepuasan hidup manusia, dan karena pada dasranya manusia tidak pernah puas, maka teknologipun pada akhirnya selalu berusaha untuk dikembangkan.
Maka jika kita telah berbicara mengenai perkembangan, kitapun berbicara mengenai orientasi kepada masa depan. Teknologi selama ini selalu dianggap sebagai sesuatu yang futuristic, sesuatu yang ditujukan untuk masa depan, sesuatu yang tidak dapat kita temui di masa sekarang, hanya ada di masa depan. Dunia hiburan, terutama film-film, seringkali menggambarkan masa depan dengan mayoritas warna abu-abu millennium, dimana semua berbasis layar sentuh, kita tidak akan menemukan dinding dari batu bata, namun dari bahan kaca yang jika disentuh akan muncul feature-feature yang tidak terbayangkan sebelumnya.
Masa depan teknologi komunikasi sebenarnya bukanlah sesuatu yang terlalu susah untuk dibayangkan. Mungkin poin yang digambarkan oleh media-media populer bahwa masa depan akan berbasis layar sentuh, benar adanya. Pernahkah anda mendengar mengenai Corning Incorporated? Sebuah perusahaan yang bergerak di bidang industri dan pembuatan kaca dan juga teknologi terapan. Corning, membuat dunia terperanjak dengan video yang ia luncurkan pada 2011 lalu yang berjudul A Day Made of Glass. Video ini menyajikan gambaran di mana masa depan merupakan dunia yang isinya didominasi oleh adanya permukaan kaca tipis yang interaktif, yang dapat kita temukan dimana pun di kehidupan kita, sejak kita bangun hingga kita kembali ke kamar kita masing-masing dan tertidur.
Kaca interaktif yang dimaksudkan dapat kita jadikan sebagai alat komunikasi kita: kita dapat mengirimkan pesan teks, email, dan lain sebagainya melaluinya, dan kaca ini terdapat di manapun di sekitar anda: di kamar mandi anda, di dinding kamar anda, dashboard mobil anda, bahkan sebagai bagian luar bangunan gedung-gedung perkantoran. Hal yang menarik dari video yang diluncurkan Corning ini adalah bahwa visi masa depan yang demikian yang mereka gambarkan pada A Day Made of Glass merupakan sesuatu yang sedang in-progress, sesuatu yang sedang mereka kerjakan inovasinya sekarang, dan berusaha untuk benar-benar mereka hadirkan di kehidupan nyata dalam beberapa tahun lagi. Ada begitu banyak aspek yang dipengaruhi oleh berkembangnya teknologi menuju arah yang futuristik. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, komunikasi tentu saja, lalu sebut juga  dunia kesehatan, pendidikan, hiburan, transportasi, bahkan dunia pertanian dan agrikultur, serta masih banyak aspek-aspek lainnya.
Para peneliti di Finlandia, sebagaimana dikabarkan oleh Futurist Magazine, sedang mengembangkan Supersizing Microscope. Supersizing microscope ini disambungkan dengan miskroskop yang ada, dan akan menampilkan gambaran sample yang ada di miskroskop. Kelebihan dari display screen ini adalah layarnya yang besar, dengan ukuran minimum sebesar 46 inch, memaksimalkan kemampuan touch screen, sehuingga para peneliti sample dapat memperbesar dan memperkecil gambaran dari sample yang ada, mirip dengan bagaimana kita memperbesar atau memperkecil tampilan di Ipad. Pengembangan ini dipercaya dapat mempermudah proses penelitian para ilmuwan.
Sementara di bidang hiburan, inovasi yang terjadi sudah tidak dapat diragukan lagi. Inovasi yang terbaru adalah pengembangan 3-D mobile phone. Para peneliti di Fraunhofer
Institute for Telecommunications di Berlin sedang berusaha mewujudkan impian para pecinta film agar mereka dapat lebih dalam menikmati film-film yang mereka sukai. Para peneliti ini menjanjikan pengalaman menonton yang tidak terlalu berbeda dari di bioskop, dalam artian teknologi 3-D yang disediakan akan benar-benar sama seperti yang ada di bioskop, bedanya hanya akan ada pada media: yang satu berlayar besar dan kita harus jauh-jauh ke bioskop, dan yang satu lagi berlayar sebesar layar handphone dan tidak memerlukan kita untuk pergi jauh-jauh ke bioskop.

 Perekonomian Indonesia Untuk Teknologi Masa Depan
Lalu bagaimana kesempatan Indonesia dalam masa depan teknologi komunikasi? Sebagai bangsa dengan masyarakat yang jumlahnya sangat banyak, dan terlebih lagi, dengan bentangan status ekonomi dan sosial yang berbeda-beda, terdapat pula banyak pandangan tentang masa depan teknologi komunikasi dan kesuksesan penerapannya di Indonesia, jadi tidak bisa disamakan.
Jika kita berbicara dari sisi ekonomi, mengenai orang-orang yang berada di struktur menengah ke atas dalam dalam kehidupan ekonomi dan sosial, tentu mereka adalah orang-orang yang akan mampu dan sanggup menerapkan masa depan teknologi komunikasi, jika masa depan itu merupakan sesuatu yang berbentuk barang dan untuk mendapatkannya diperlukan pengorbanan berupa uang. Namun jika kita berbicara mengenai orang-orang yang hidupnya berada di garis antara menengah ke bawah, maka kesempatan mereka untuk melakukan pengorbanan yang sama, tentu jauh lebih kecil.
Jika ditilik dari sejarah konsumerisme masyarakat Indonesia, kesempatan seluruh masyarakat untuk menikmati perkembangan teknologi komunikasi, sangatlah besar. Kita mengetahui dengan jelas bagaimana smartphone menjadi tren di Negara ini beberapa tahun terakhir. Sebutkan pula mengenai gadget-gadget yang berlayar sentuh. Intinya, sebenarnya masyarakat Indonesia, terlepas dari masalah status ekonominya, mempunyai perhatian yang besar terhadap teknologi.
Permasalahannya sekarang tinggal bagaimana kita memilah-milah teknologi dan perkembangannya sendiri. Teknologi pada dasarnya diciptakan untuk memudahkan kehidupan kita. Apapun dan bagaimanapun nantinya masa depan teknologi membawa manusia, seharusnya tetap tidak boleh dilupakan tujuan awal dari teknologi itu sendiri, yaitu untuk mempermudah hidup kita, bukan malah menghancurkan.
                                                                   "Semoga Bermanfaat"